Minggu, 24 Januari 2010

KEHEBATAN ALQUR'AN



Ternyata Al-Qur’an dapat merangsang tingkat inteligensia (IQ) anak, yakni ketika bacaan ayat-ayat Kitab Suci itu diperdengarkan dekat mereka. Dr. Nurhayati dari Malaysia mengemukakan hasil penelitiannya tentang pengaruh bacaan Al-Qur’an dapat meningkatkan IQ bayi yang baru lahir dalam sebuah Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam sekitar tujuh tahun yang lalu. Dikatakannya, bayi yang berusia 48 jam saja akan langsung memperlihatkan reaksi wajah ceria dan sikap yang lebih tenang. Penulis pun mempunyai seorang keponakan yang lahir tahun 2002. Entah ada kaitan dengan dengan argumentasi di atas, yang jelas sebelum umurnya satu tahun, ia sering baru bisa tidur bila di sampingnya diperdengarkan suara orang mengaji melalui tape recorder.

Seperti diketahui, dengan mendengarkan musik, detak jantung bayi menjadi teratur. Malah untuk orang dewasa akan menimbulkan rasa cinta. Hanya arahnya tidak tentu. Sedangkan Al-Qur’an, selain itu, sekaligus menimbulkan rasa cinta kepada Tuhan Maha Pencipta. Jadi, bila bacaan Al-Qur’an diperdengarkan kepada bayi, akan merupakan bekal bagi masa depannya sebagai Muslim, dunia maupun akhirat.

Dalam musik terkandung komposisi not balok secara kompleks dan harmonis, yang secara psikologis merupakan jembatan otak kiri dan otak kanan, yang output-nya berupa peningkatan daya tangkap/konsentrasi. Ternyata Al-Qur’an pun demikian, malah lebih baik. Ketika diperdengarkan dengan tepat dan benar, dalam artian sesuai tajwid dan makhraj, Al-Qur’an mampu merangsang syaraf-syaraf otak pada anak.

Ingat, neoron pada otak bayi yang baru lahir itu umumnya bak “disket kosong siap pakai”. Berarti, siap dianyam menjadi jalinan akal melalui masukan berbagai fenomena dari kehidupannya. Pada gilirannya terciptalah sirkuit dengan wawasan tertentu. Istilah populernya apalagi kalau bukan “intelektual”. Sedangkan anyaman tersebut akan sernakin mudah terbentuk pada waktu dini. Neoron yang telah teranyam di antaranya untuk mengatur faktor yang menunjang kehidupan dasar seperti detak jantung dan bernapas. Sementara neoron lain menanti untuk dianyam, sehingga bisa membantu anak menerjemahkan dan bereaksi terhadap dunia luar.

Selama dua tahun pertama anak mengalami ledakan terbesar dalam hal perkembangan otak dan hubungan antar sel (koneksi). Lalu setahun kemudian otak mempunyai lebih dari 300 trilyun koneksi, suatu kondisi yang susah terjadi pada usia dewasa, terlebih usia lanjut. Makanya para pakar perkembangan anak menyebut usia balita sebagai golden age bagi perkembangan inteligensia anak.

Memang bila orangtua tidak memanfaatkan kesempatan ini dengan jalan membantu dari belakang, maka tetap tidak akan mempengaruhi kemampuan otak anak dalam menganyam neoron, karena kesempatan untuk memperkuat koneksi otak terbuka luas selama masa anak-anak. Tetapi tentu akan semakin baik bila orangtua pun ikut aktif membantu.

Otak telah tumbuh jauh sebelum bayi lahir. la telah mulai bekerja yang hasilnya merupakan benih penginderaan berdasarkan prioritas. Umumnya pendengaran lebih dulu. Jadi, selama masa itu penting sekali untuk selalu menghadirkan lingkungan kondusif dan baik bagi perkembangan otaknya. Hilangnya lingkungan ini hanya akan membuat otak menderita dan menganggur yang gilirannya mempengaruhi tingkat kecerdasannya.

Dalam kaitan upaya meningkatkan pribadi Muslim, seyogyanya bayi sudah diperdengarkan bacaan Al-Qur’an sejak dalam rahim. Jadi, bila ada anjuran kepada ibu-ibu hamil untuk rajin membaca Al-Qur’an menjelang bersalin, itu ada dasar ilmiahnya juga. Makin baik dan benar bacaan itu, termasuk lagunya, makin baik hasilnya. Tujuannya tentu saja bukan mengajak bayi memahami substansi atau makna kandungan ayat-ayat Al-Qur’an, tetapi memperkuat daya tangkap/konsentrasi otak bayi. Sehingga akan semakin mudahlah ia menghafal ayat-ayat Al-Qur’an beserta terjemahannya ketika sudah memasuki masa belajar.



2.KEHEBATAN ALQUR'AN DIHADAPAN ORANG KAFIR....................................................

Para pemimpin kafir Quraisy mahupun orang bawahannya telah menyedari, punca utama orang ramai memasuki serta tertarik kepada Islam setelah mereka mendengar bacaan al-Quran.  Oleh itu mereka berusaha menghalang orang ramai dari mendengarkannya.  Secara diam-diam, dalam fikiran orang-orang kafir Quraisy sendiri tertanya-tanya, "Apakah yang menyebabkan al-Quran itu hebat?.

 Perasaan ingin tahu memberontak dalam jiwa mereka.  Atas desakan inilah maka terjadinya peristiwa yang melucukan.  Pada suatu malam yang sunyi sepi dan gelap gelita, kelihatan tiga bayang-bayang hitam sedang menuju kerumah Muhammad.

Mereka itu ialah Abu Jahal, Abu Sufian dan Al Akhnas B. Syarik.  Ketiga-tiganya adalah pemimpin kaum kafir Quraisy.  Tujuannya hanya untuk mendengar alunan suara bacaan al-Quran oleh Muhammad.  Mereka menyangkakan tiada siapa yang tahu akan perbuatan itu dan mereka sendiri tahu perbuatan ini adalah menyalahi etika mereka sendiri.  Setelah masing-masing merasa puas mendengar bacaan oleh Muhammad, mereka pun beredar.  Dengan takdir Allah Ta'ala ketiga-tiga pemimpin ini bertemu di suatu persimpangan dan masing-masing tercengang kehairanan.

Apakah yang telah dilakukan oleh sahabat mereka dalam kegelapan malam yang sebegini?.  Setelah dapat menyelami perasaan sesama sendiri, mereka pun tertawa dan menyesali perbuatan sendiri.  Mereka pun berjanji, apa yang terjadi sebentar tadi tidak akan diulangi lagi.  Janji tinggal janji, malam kedua dan ketiga hingga seterusnya mereka tetap mengulangi secara diam-diam.  Begitulah sikap orang-orang kafir dari dulu hingga kesaat ini, hati mereka mengahkui akan kebenaran Islam tetapi sikap sombong serta angkuh telah mengatasi segalanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon tinggalkan comentar pada artikel kami sebelum anda meninggalkan situs kami
dengan masukkan nama/email anda ...trimaksih


Automatic Created Playlist by www.autoplaylist.com
Make Your Own Mp3 & Video Playlist at www.autoplaylist.com