Minggu, 24 Januari 2010

MENGENAL ALQUR'AN


Untuk bisa membaca Al Qur'an dengan benar ada beberapa thoriqoh / metode, yang diantaranya adalah dengan menggunakan Thoriqoh Yanbu’a. Yanbu’a adalah sarana untuk belajar membaca, menulis dan menghafal Al-Qur'an dengan sistimatris dan praktis

A. Sejarah timbulnya YANBU'A
Timbulnya YANBU’A adalah dari usulan dan dorongan Alumni Pondok Tahfidh Yanbu'ul Qur'an, supaya mereka selalu ada hubungan dengan pondok di samping usulan dari masyarakat luas juga dari Lembaga Pendidikan Ma'arif serta Muslimat terutama dari cabang Kudus dan Jepara.
Mestinya dari pihak pondok sudah menolak, karena menganggap cukup metode yang sudah ada, tapi karena desakan yang terus menerus dan memang dipandang perlu, terutama untuk menjalin keakraban antara Alumni dengan Pondok serta untuk menjaga dan memelihara keseragaman bacaan maka dengan tawakkal dan memohon pertolongan kepada Allah tersusun kitab YANBU'A yang meliputi Thoriqoh Baca-Tulis dan Menghafal Al Qur'an.

B. Tujuan
1. Ikut andil dalam mencerdaskan anak bangsa supaya bisa membaca Al Qur'an dengan lancar dan benar.
2. Nasyrul Ilmi (Menyebarluaskan Ilmu) khususnya Ilmu Al-Qur'an.
3. Memasyarakatkan Al-Qur'an dengan Rosm Utsmaniy.
4. Untuk membetulkan yang salah dan menyempurnakan yang kurang.
5. Mengajak selalu mendarus Al-Qur'an dan musyafahah Al-Qur'an sampai khatam.
Dan perlu diingat bahwa YANBU'A adalah sebagai salah satu sarana untuk mencapai tujuan bukan sebagai tujuan.

C. Kelebihan Yanbu'a
Di antara kelebihan Yanbu’a adalah
1. Tulisan disesuaikan dengan Rosm Utsmaniy
2. Contoh-contoh huruf yang sudah dirangkai semuanya dari Al-Qur'an.
3. Tanda-tanda baca dan waqof diarahkan kepada tanda-tanda yang sekarang digunakan di dalam Al-Qur'an yang diterbitkan di Negara-negara Islam dan Timur Tengah. Yaitu tanda-tanda yang dirumuskan oleh ulama' salaf.
4. Ada tambahan tanda-tanda baca yang untuk memudahkan.

D. Siapa yang boleh menggunakan dan mengajarkan Yanbu"a ?

1. Yang boleh menggunakan Yanbu’a adalah semua ummat yang ingin bisa membaca Al Qur'an dengan lancar dan benar.
2. Yang bisa mengajar Yanbu'a adalah orang yang sudah bisa membaca Al-Qur'an dengan lancar dan benar. Adapun AlQur'an hanya bisa diajarkan oleh orang yang sudah Musyafahah Al Qur'an kepada Ahlil Qur'an.


E. Cara Mengajar Yanbu’a
1. Guru menyampaikan salam sebelum kalam dan jangan salam sebelum murid tenang.
2. Guru membacakan Chadlroh (hal. 46 Juz 1) kemudian murid membaca Fatichah dan do'a pembuka.
3. Guru berusaha supaya anak aktiv serta mandiri / CBSA (Cara Belajar Santri Aktiv)
4. Guru jangan menuntun bacaan murid tetapi membimbing dengan cara:
a) Menerangkan pokok pelajaran (yang bergaris bawah)
b) Memberi contoh yang benar.
c) Menyimak bacaan murid dengan sabar, teliti dan tegas.
d) Menegur bacaan yang salah dengan isyarat, ketukan dls. dan bila sudah tidak bisa baru ditunjukkan yang betul.
e) Bila anak sudah lancar dan benar guru menaikkan halaman I sampai dengan beberapa halaman, menurut kemampuan murid.
f) Bila anak belum lancar dan benar atau masih banyak kesalahan jangan dinaikkan dan harus mengulang.
g) Waktu belajar 60 - 75 menit dan dibagi menjadi tiga bagian :

1. 15-20 menit untuk membaca do'a, Absensi, menerangkan pokok pelajaran atau membaca secara klasikal.
2. 30-40 menit untuk mengajar secara individu / menyimak anak satu persatu, Yang tidak / belum maju supaya menulis
3. 10-15 menit memberi pelajaran tambahan (seperti : Fasholatan, Do'a, dls) nasihat dan do'a penutup.

Setiap halaman kebanyakan terdiri dari empat kotak :
1. Kotak I : Materi pelajaran utama, keterangannya diawali dengan tanda titik
2. Kotak II: Materi pelajaran tambahan, keterangannya diawali dengan tanda segitiga
3. Kotak III: Materi pelajaran menulis, keterangannya diawali dengan tanda segi empat
4. Kotak IV : Tempat keterangan

# Kotak II ikut dibaca oleh murid, bila perlu diterangkan
# Kotak III untuk belajar menulis, bila perlu diterangkan (Tidak ikut dibaca)

Lokal yang ideal untuk TPQ adalah 2 1/2 x 3 1/2 m, jumlah murid 15 anak untuk juz 1 dan 2, untuk juz 3 ke atas 20 anak.

Hal. 13 Kotak III Mulai belajar Pegon yaitu : menulis bahasa Jawa/Indonesia dengan huruf Arab. Pegon ada dua : Pegon Jawa dan Pegon Melayu (Arab Melayu). Semestinya Pegon tidak ada charokat, charokat diganti dengan huruf. Fatchah diganti dengan Alif, Kasroh diganti Ya' dan Dlommah diganti Waw. Belajar menulisnya mengganti charokat.

VIII. PENUTUP
Kami mengharap sesuai pembekalan, kita semua menjadi lebih semangat mengaji Al Qur'an kepada guru ahlil Qur'an, dapat memperbaiki bacan dan tak jemu - jemu mentadarus Al Qur'an.
Demikianlah sekedar sumbangan pikiran yang mampu kami sajikan dan kami yakin pasti terdapat kekurangan, kesalahan dan materi masih perlu disempumakan. Untuk itu kami mohon maaf atas kemampuan kami yang sangat terbatas ini.
Akhirnya, semoga tulisan yang sangat sederhana dan simpel ini ada barokah dan manfaatnya. Wallahu A’lam,


Untuk mengetahui semua tentang alqur'an dan keajaibanya ..<><>KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon tinggalkan comentar pada artikel kami sebelum anda meninggalkan situs kami
dengan masukkan nama/email anda ...trimaksih


Automatic Created Playlist by www.autoplaylist.com
Make Your Own Mp3 & Video Playlist at www.autoplaylist.com